KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW, TELADAN MEMBANGUN
MASYARAKAT MADANI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذي بعث فى الأمين رسولا الصلاة والسلام على
سيدنا محمد احسن الناس قولا وفعلا وعلى اله وصحبه ومن تبعه فى الهدى واقتدى اخلاقا
جزيلا – اما بعد
Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Michael
Hart, seorang kolumnis Amerika menulis dengan judul The One Hundred
Ranking of Most Influenting Person in History, artinya seratus tokoh besar
yang paling berpengaruh sepanjang sejarah peradaban manusia. Termasuk di
dalamnya ada Adolf Hitler pencetus gerakan NAZI Jerman, Mahatma Gandhi pencetus
gerakan Satya Graha India, Julius Ceasar pencetus Vini Vidi Vici dan tokoh-tokoh
besar lainnya. Ternyata dari sederetan tokoh tersebut, Michael Hart menempatkan
baginda Rasulullah Muhammad SAW pada urutan pertama sebagai Tokoh yang sangat
berpengaruh di dunia. Sehingga kebesaran beliau diabadikan di dalam
Encyclopedia Brittanica sebagai The Most Succesful of all Prophets and all
Religious Personalities sebagai pemimpin yang paling sukses diantara para
Nabi, para pemimpin Agama, dan para pemimpin lainnya dalam membangun peradaban
manusia sedunia.hadirin melihat betapa pentingnya meneladani sikap dan sifat
nabi Muhammad tersebut, khususnya dalam membentuk masyarakat madani maka “KEPEMIMPINAN
RASULULLAH SAW, TELADAN MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI” adalah tema yang
akan kita bicarakan pada kesempatan kali ini, dengan landasan QS. Al-Jum’ah
ayat 2 :
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا
مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Artinya
: “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Hadirin Rohimakumullah,
Menurut
Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asqori dalam Zubdat at-Tafsir Min Fath al-Qodir, ( الأمين ) maksudnya kondisi bangsa arab yang sebagian besar bukan saja
tidak mampu membaca dan menulis tapi tenggelam ke dalam kehidupan jahilyah
secara total. Kebobrokan moral merajalela. Dalam bidang social marak
mabuk-mabukan. Dalam bidang pemerintah., etnis dan golongan yang dikedepankan.
Dalam bidang hukum muncul law of jungle to be politely of people, hukum
rimba menjadi peradaban.Orang kaya memangsa yang miskin. Orang pintar memangsa
yang bodoh. Orang kuat menghantam yang lemah. Bahkan yang paling mengerikan
martabat wanita di injak-injak, sehingga setiap lahir bayi wanita dikubur
hidup-hidup tak peduli terdengar jerit, pekik tangis bayi didalam tanah.
Na’udzubillah min dzalik.
Dalam
kondisi seperti itu Rasul tampil sebagai sosok yang diwarisi dengan jiwa kepemimpinan,
mengemban empat misi utama:
Pertama, misi Tilawah ( يتلوا عليهم أيته ) membaca
ayat-ayat Allah, baik ayat Qur’aniyah maupun ayat Kauniyah, alam buana ini.
Kedua,
( ويزكيهم ) Misi
tazkiyah membersihkan segala bentuk kekufuran.
Ketiga, misi Ta’lim ( ويعلمهم الكتاب ) mengajarkan al-Qur’an sebagai pedoman
reformasi sebab al-Qur’an is the only thing that can lead man to happiness,
al-Qur’an adalah satu-satunya buku petunjuk hidup yang mampu menghantarkan
manusia menuju kebahagiaan. Demikian menurut Napoleon, seorang oreantalis
berkebangsaan Prancis.
Keempat, ( الحكمة ) menampilkan sunnah.
Hadirin yang berbahagia,
Keempat
unsur tersebut merupakan strategi pembangunan Rasulullah saw yang terbukti
berhasil membentuk dan membangun peradaban manusia sedunia. Namun lain halnya
dengan gerakan pembangunan di Negara kita, konsepnya setinggi langit, gaungnya
menggema kemana-mana tapi hasilnya entah kemana. Kenapa? Ini disebabkan krisis
figur. Di era reformasi ini bukan figur-figur pembangun sejati yang muncul,
tetapi yang menjamur adalah oknum-oknum pemimpin yang haus kursi, haus pangkat,
jabatan dan popularitas. Karena kalau pembangunan kehilangan figur tak ubah
laksana anak ayam yang kehilangan induknya. Tak tahu arah kemana ia harus
melangkah. Instruksi yang dicita-citakan tapi destruksi yang dirasakan.
Pembangunan tinggal landas yang dicita-citakan tapi tinggal kandas yang
dirasakan. Pembangunan Nasional yang dicita-citakan tapi penderitaan Nasional
yang dirasakan. Akhirnya tetap berada dalam Justifikasi Allah, لفى ضلال مبين tetap dalam kesesatan dan krisis Nasional multi
dimensional.
Hadirin
dalam kondisi seperti ini tidak satu figur pun yang harus kita tiru dalam
merealisasikan pembangunana masyarakat madani kecuali baginda Rasulullah
Muhammad saw.
Abu
A’la al-Maududi dalam The Prophet Islam mengatakan “ He is the only one
example where all excellences have been blanded in one personality “, nabi
Muhammad adalah satu-satunya contoh terlengkap semua keunggulan terkumpul dalam
diri seorang pribadi. Demikian pula hadirin kebesaran beliau dibuktikan oleh
sejarah, beliau hidup dalam keadaan miskin, Allah menawarkan berbagai kesenangan
material, harta, tahta, wanita bahkan jabal uhud siap jadi emas. Beliau
menjawab :
اذا يا رب لا ارضى لو احد من امتى فى النار
kalau demikian ya Allah, apapun yang engkau berikan
tidak ada satu pun yang menyenangkan hatiku, kalau satu saja ummatku yang masuk
neraka.
Allahu Akbar. Hadirin, ini bukti sikap pemimpin sejati yang
beroreantasikan ummat sebagaimana kaedah mengatakan :
المصلحة العامة مقدم على المصلحة الخاصة
Kepentingan umum lebih diprioritaskan diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
Tapi sebaliknya kalau pemimpin yang hanya mengatasnamakan rakyat namun tidak berorientasikan rakyat, di depan rakyat dia menyanyikan janji-janji manis, mendendangkan lagu-lagu mesra. Tapi di belakang rakyat dia tidak segan-segan mencekik dan menghisap darah rakyat. Akibatnya, kita lihat Rumania, ketika dipimpin oleh Nicoulas Susesco pemimpinnya poya-poya tapi rakyatnya sengsara, Iran ketika dipimpin oleh Reza Pahlepi pemimpinnya megah, rakyatnya susah, Prancis ketika dipimpin Louis 16 dan Ratu Maria Antonate pemimpinnya makmur rakyatnya hancur tersungkur, demikian pula Orde Baru pemimpinnya paling rendah naik BMW rakyatnya paling mewah naik BMM alias Bemo. Timbul pertanyaan, bagaimana sikap beliau dalam membangun peradaban masyarakat madani ? untuk mengetahui jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. Ali Imron ayat 159 :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ
كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya : ‘Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.
Hadirin Rahimakumullah,
Pada
ayat tersebut terdapat lima akhlak pemimpin yang di contohkan Rasulullah
Muhammad SAW.
- لنت لهم dengan lemah lembut dapat menunjukan keluhuran budi, bisa menarik simpati lawan, membuat segan begi semua lawan.
- Sifat rosul tidak bengis dan tidak berlaku kasar karena pemimpin yang berjiwa kotor niscaya akan dictator.
- فاعف عنهم pemaaf, واستغفر لهم yakni mudah untuk memberi ampunan bagi orang-orang yang bersalah.
- وشاورهم فى الأمر Rosul sangat senang bermusyawarah, tidak otoriter dan siap dikeritik ketika keliru.
- Beliau memiliki komitmen فإذا عزمت فتوكل على الله setelah memantapkan planning dalam suatu kegiatan, lalu bertawakal kepada Allah.
Itulah
hadirin sikap dan sifat yang rosul miliki dalam menciptakan peradaban manusia.
Dengan demikian pembangunan di Negara kita ini hanya akan bergulir dengan baik,
jika dalam mekanisme pembangunannya mencontoh kepribadian rosululloh Muhammad
saw. Dan orang yang dapat mencontoh beliau hanyalah orang-orang yang beriman. Semoga
kita sebagai rakyat Indonesia dapat segera menyempurnakan iman kita sehingga
berhasilah kita dalam membentuk dan membangun Negara ini menuju masyarakat
madani. Amin ya robbal alamin.
Itulah
yang dapat saya sampaikan,
والله المستعان إلى احسن الحال
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
loading...