Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam. Membaca Al-Qur’an bernilai ibadah. Rasulullah saw. bersabda yang artinya, ”Perumpamaan orang mukmin yang suka membaca Al-Qur’an adalah seperti utrujah, yakni harum baunya dan enak rasanya. Untuk menjadi seperti utrujah, kalian harus mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid.
A. Qalqalah
Qalqalah menurut bahasa berarti memantul atau getaran suara. Menurut ilmu tajwid, qalqalah adalah membunyikan huruf-huruf tertentu pada kalimat dengan suara memantul dari makhraj huruf tertentu, baik karena terdapat harakat sukun asli maupun fathah, dammah, atau kasrah, tetapi disukunkan karena tanda waqaf (berhenti).
Adapun huruf hijaiyah yang termasuk dalam huruf qalqalah ada lima, yaitu ق ,ط ,ب ,ج ,د dan atau sering disebut قَطْبُ جَدٍ
Qalqalah dibagi menjadi dua macam, yaitu qalqalah sugra dan kubra.
1. Qalqalah Sugra
Qalqalah sugra adalah qalqalah yang terjadi karena ada huruf qalqalah yang berharakat sukun asli dan berada di tengah kata. Qalqalah berarti memantulkan bunyi huruf, sedangkan sugra berarti kecil. Cara membaca qalqalah sugra adalah dengan pantulan yang tidak kuat (lemah).
Contoh qalqalah sugra dalam ayat Al-Qur’an
إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى (الحجرات : ١٣)
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (قريش : ٤)
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً (العمران : ٨)
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (الفيل : ٢)
رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ (الاسراء :٨٠)
Qalqalah kubra adalah qalqalah yang terjadi karena adanya hurufqalqalah yang berharakat sukun asli pada akhir kata atau berharakathidup, tetapi terdapat tanda waqaf. Kubra berarti besar. Qalqalah kubraberarti memantulkan bunyi huruf qalqalah tersebut dengan suara pantulanyang kuat seakan-akan diakhiri dengan suara hamzah sukun
Qalqalah kubra dalam ayat Al-Qur’an
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (الفلق : ١)
إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ (العممران : ١٢٠)
كَلا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ (العلق : ١٩)
وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْبُرُوجِ (البروج : ١)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (الاخلاص : ١)
B. Hukum Bacaan Ra
Dalam membaca huruf ra, ada tiga cara, yaitu tarqiq, tafkhim, dan Jawazul wajhain
1. Ra Tarqiq
Huruf ra (ر ) dibaca tarqiq (tipis) apabila berada pada empat keadaan.
a. Ra yang berharakat kasrah
Contoh:
فَلا أُقْسِمُ بِرَبِّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبِ إِنَّا لَقَادِرُونَ (المعارج : ٤٠)
وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ (البقرة : ٢٥)
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ (الانبياء : ١٠٥)
b. Ra yang berharakat sukun yang didahului huruf berharakat kasrah,sedangkan huruf berikutnya bukan huruf isti’la’. Huruf isti’la yaitu ق, dan غ ,ط,ض,ص,خ
Contoh:
وَفِرْعَوْنَ ذِي الأوْتَادِ (الفجر : ١٠)
الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (المؤمنون : ١١)
فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ (الغاشية : ٢١)
c. Ra yang diwaqafkan dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Contoh:
.....إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ (الغاشية : ٢١)
حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (التكاثر : ٢)
قَالَ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلامٌ وَقَدْ بَلَغَنِيَ الْكِبَرُ وَامْرَأَتِي عَاقِرٌ (العمران : ٤٠)
d. Ra yang diwaqafkan dan didahului huruf yang berharakat sukun jugadibaca tarqiq (tipis).
Contoh:
وَالْفَجْرِ (١) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (٢) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (٣) وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ (٤) هَلْ فِي ذَلِكَ قَسَمٌ لِذِي حِجْرٍ (٥) (الفجر)
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (القدر : ١)
e. Ra yang didahului huruf ya sukun ( يْ )
Contoh:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (الزلزلة : ٧)
إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ (العديت : : ١١)
2. Ra TafkhimRa dibaca tafkhim (tebal) apabila berada dalam empat keadaan,sebagai berikut
a. Ra berharakat fathah, dammah, atau berada di awal kata.
Contoh:
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالأنْثَى (اليل: ٣)
نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (الهمزة : ٦)
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ (العمران : ٨)
b. Ra berharakat sukun , sedangkan huruf sebelumnya berharakat fathahatau dammah.
Contoh:
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (الانشراح : ٨)
... ءَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (البقرة : ٦)
c. Ra yang diwaqafkan dan huruf sebelumnya berharakat atau dammah,dapat juga di antara ra yang diwaqafkan dan huruf berharakat fathahatau dammah berharakat sukun.
Contoh:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (الكوثر : ١)
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (العر : ٣)
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (المدثر : ٤٢)
d. Ra yang diwaqafkan dan didahului huruf alif atau wawu sukun
Contoh:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا مَتَاعُ الْغُرُورِ (العمران : ١٨٥)
رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ (العمران : ١٩٣)
3. Jawazul Wajhain
Jawazul wajhain berarti dua wajah. Artinya, ra boleh dibaca dengantarqiq (tipis) atau tafkhim (tebal). Ra sebagai jawazul wajhain apabilaberharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah dansesudahnya terdapat huruf isti’la’.
Contoh:
إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ (الفجر : ١٤)
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا (النباء : ٢١)
وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتَابًا فِي قِرْطَاسٍ (الانعام : ٧)
Dikutip dari Pendidikan Agama Islam 2 untuk kelas VIII SMP Kementerian Pendidikan Nasional
loading...