Pendiri kerajaan Angkor adalah jayawarman II. Ia berhasil
mempersatukan kerajaan Cenla (Cenla Hulu
dan Cenla Hilir). Ia memerintah sekitar tahun802-850. dari keturunan siapa dia
berasal, tidak diketahui dengan pasti. Mungkin keturunan Nripatidrawarman,
bekas penguasa Baladityapura, daerah, daerah bawahan Cenla pada mas
Isanawarman. Keluarga ini pernah menguasai daerah delta sungai Mekong.ada pula
kemungkinan bahwa ia berasal dari Jawa.
Seperti diketahui dia memerintah menggantikan Mahipatiwarman, raja
Cenla Hilir yang terbunuh dalam serangan tentara Sriwijaya (Jawa ?). dia
memerintah mulai dengan membangun ibukota baru,
indrapura sebelah timur kota kompong Cam. Dialah yang memulai meresmikan
pemujaan Dewa Raja satu bentuk agama Syiwa yang berpusat kepada pemujaan
“lingga” sebagai pribadi suci raja titisan syiwa dengan medium sang Berahmin
Sivakaivalya.lingga ini didirikan diatas Puncak bukit candi yang terletak di
tengah-tengah ibukota yang dianggap sebagai pusat dunia. Konsepsi pemujaan
bukit candi ini berasal dari Mesopotamia yang kemudian menyebar ke India.
Peresmian kultus dewa-raja ini juga dimaksudkan untuk menujukkan
kemerdekaannya. Ia (Jayawarman II) menganggap dirinya sebagai Cakrawartin, raja
seluruh alam. Setelah dia, merupakan suatu kewajiban bagi raja-raja Khmer untuk
mendirikan bukit candi (gunung pemujaan) untuk menjaga „lingga kerajaan‟ yang
mengandung “semangat sucinya “. Bangunan inilah yang menjadi ciri kerajaan
Angkor yang penuh kemegahan itu.
Kemudian Jyawarman II mendirikan ibukota baru, hariharalaya, disebelah
tenggara Siem Reap. Kemudian ia mendirikan ibukota ketiga, Amanrendrapura
(lokasinya belum diketahui dengan pasti), kemudian ia mendirikan kota keempat
Phnom Kulen, di bukit Kulen, sebelah timur kota Angkor, ia mendirikan
Mahendraparwata. Hasil penggalian membuktikan bahwa seni bangunan di sana
menunjukkan adanya pengaruh jawa dan Campa. Setelah jayawarman II meninggal
kemudian memerintah jayawarman III, putranya, pada tahun 850-877. kemudian
memerintah Indrawarman 877-889, mendirikan candi bakongkemudian memerintah Indrawarman 877-889, mendirikan candi
bakongkemudian memerintah Indrawarman 877-889, mendirikan candi bakongkemudian
memerintah Indrawarman 877-889, mendirikan candi bakong di Angkor. Hasil seni
bangunan ini merupakan awal seni bangunan klasik Khmer.
Pada tahun 889 memerintah Yasowarman (889-900), ia dianggap sebagai
pembangun kota Angkor yang sesungguhnya. Ia mendirikan candi Phnom bakheng dan
kota sekitarnnya bernama Yasodarapura, yang merupakan kota asal Angkor yang
jauh lebih besar dari kota Angkor Thom yang dibangun oleh Jayawarman VII pada
akhir abad XII.
Kekuasaan Yasowarman I ini meliputi kawasan yang luas. Dalam masa
kekuasaannya yang singkat itu ia mampu membangun kerajaan yang luas wilayahnnya
melampauui daerah yang dikuasai oleh jayawarman II dulu. Menurut Coedes
daerahnya meliputi lembah sungai mekhong sampai batas cina di sebelah utara,
lembah sungai Menam.sarjana lain Briggs menyatakan bahwa kekuasaan Yasowarman
meliputi pula Tanah Melayu dan Kerajaan Mon di Thaton, Burma HIlir. Diaantara
karyanya yangsangat penting artinya adalah berhasilnnya mengadakan /membanggun
bendungan perbekalan air yang cukup bagi kepentingan pendiuduk kota.
Sejarah Khmer pada abad ke X lebih banyak memuat catatan tentang
perkembangan seni bangun dibandingkan dengan peristiwa politik . keterangan
yang biasa diperoleh dari berita Cina pda waktu itu di Cina kadang sedang
terjadi jaman kekacauan9akhir jaman Tang, dan jamn Lima Dinasti). Sumber
sejrahadalah prasasti saja, sedangkan prasasti hanya berisi tentang hal Dewaraja dan istana saja. Peranan raja
sebagai titisan dewa begitu muli sehingga tidak mungkin melaksanakan tindakan
pemerintahan. Dapat diperkirakan bahwa sesungguhnya yang melaksanakan
pemerintahan adalah segolongan bangsawan kerabat dan pembesar-pembesar
keagamaan.
Raja-raja pada abad berikutnya adalah Jayawarman IV (928-942) mungkin
seorang perampas kekuasaan yang kemudian terusir kesebelah timur laut. Kemudian
Rajendrawarman II (944-968) yang menrebut kekuasaan dari putra Jayawarman IV,
Harsaawarman II (942-944). Pusat kekuasaannya adi Angkor. Ia menyerang campa
pada tahun 945. Ia seorang pemuja Siwa tetapi sikapnya sangat toleran terhjadap
agama lain. Pada masa nya agama Budha dapat berkembang dengan pesat. Kemudian
memerintah jayawarmanV (968-1001) yang mendirikan candi indah Banteay Srei.
Wilayah Angkor semakin menyusut sampai seluas seperti Kamboja sekarang. Yang paling menentukan bagi Angkor adalah serangan kerajaan Thai pada tahun 1430 terhadap ibu kota Angkor. Angkor jatuh pada tahun 1431 (karena adanya penghianatan dua orang pendeta Budha yang membelot kepihak lawan). Raja Dharmasoka tewas dalam serangan ini. Seorang raja Thai menduduki kahta kerajaan, tetapi tidak lama berkuasa sebab berhasil dibunuh putra mahkota Kamboja, Pohnha Yat. Ia kemudian diangkat menjadi raja. Pusat kerajaan dipindahkan ke basan sebelah timur sungai sungai Mekhong (1432) dan kemudian pada tahun 1434 dipindahkan lagi ke Phnom Penh. Kamboja masih dapat mencapai kebesarannya seperti dulu. Karakteristik jamanAngkor, yaitu kebiasaan mendirikan bangunan suci dalam ukuran besar dan megah tidak dilakukan lagi.
Kerajaan
Angkor dari Tahun 1001-1432
Pada tahun 1002-1050 memrintah raja besar, Suryawarman I. ia
manggantikan raja Udayadityawarman I (1001-10020. tidak ada berita jelastentang
bagaimana dia naik takhta. Ada dugaan bahwa ia berkuasa setelah melancarkan
perang saudara yang lama, karena ia baru menyatakan dirinya sebagai raja Angkor
pada tahun 1010. sebuah prasasti menerangkan bahwa ia menang/berkuasa dengan menggunakan
pedangnya dan memusnahkan musuhnya.
Bangunan yang didirikan pada masanya adalah “Phimeanakas” (istana
langit) dan Ta Keo (candi pertama yang dibuat dari batu pasir). Menurt sebuah
prasasti di lopburi menyatakan bahwa kerajaan meliputi kerajaan Mon di
Dwarawati, negeri melayu di Tambralingga yang kemudian bernama Ligor, menurut
catatan local. Ia menaklukan lembah Mekhong (sampai Ciengsen).
Suryawarman I digantikan Udayadityawarman II (1050-1066) menghadapi
pemberontakan yang berkepanjangan disebabkan campurtangan Champa di Daerah yang
memberontak itu. Pemberontakan lainnya adalah pemberontakan yang dapat
dikalahkan oleh penglima Kamboja yang Mashur yaitu Jendreral Sangarama. Candi
yang didirikannnya adalah baphoun yang terkenal indah. Ia digantikan oleh
adiknya, Harshawarman (1066-1080), tidak berhasil mengatasi kekacauan, bahkan
ia kmudian digulingkan dalam suatu pemberontakan yang dipimpin oleh Jayawarman,
anak guberbur Mahidhaputra. Berdirilah dinasti baru, di bawah Jayawarman VI
yanga mengalami kekacauan karena pemberontakan yang dilakukan secara terus
menerus oleh Harshawarman IIII. Ia digantikan oleh daranindrawan I (1107-1113).
Pemberontakan dapat digagalkan oleh Cucunya, yang kemudian berhasil menguasai
pemerintahan dengan nama suryawarman II (1113-1150), yang merupakan raja paling
berkuasa di Khmer. Pada masanya Champa dikalahkan, menurut catatan dari jaman
dinasti Sung, kekuasaan Khmer pada waktu meliputi daerah yang luas antara :
Champa sampai pinggir laut sebelah selatan, perbatasan Pagan di sebelah barat
dan Gerahi pantai Timur semenanjung
Melayu. Dengan Cina dijalin hubungan diplomatic.
Suryawarman II adalah pendiri candi yang mashur Angkor Wat. Rumah
pemujaan ini jelas mazhab Wisnu, terdapat patung Wisnu ditempat bpemujaan, pada
waktu itu mazhab Wisnu nampaknya menjadi terkemuka walaupun mazhab Syiwa masih
berpengaruh. Suryawarman digantikan Draranindrawan II, saudara sepupunya, penganut
agama BUdha, kemudian digantikan yasowarman II (1160-11166). Pada masanya pecah
dua pemberontakan ; pemberontakan petani yang dikenal sebagai Pemberontakan
Rahu, terjadi karena kesengsaraan kaum tani akibat tindakan Suryawarman
(pemborosan pembangunan candi megah ), pemberontakan kedua dipimpin oleh
Tribuanadityawarman, Yasowarman terbunuh. Pada tahun 1167 Champa menyerang
Kamboja, raja Tribuanadityawarman terbunuh
kekacauan merajalela. Saudara tiri yasowarman II,
Jayawarman bangkit melawan bangsa Champa. Ia berhasil merebut tahta pada tahun
1181. Kemudian Champa dapat ditaklukan.ia naik tahta dengan nama Jayawarman VII
(1181-1219). Pada masa kekuasaannya luas wilayah kerajaan lebih meluas lagi .
menurut berita Cina semejnanjung Melayu dan Pagan di Burma menjadi daerah
taklukannya. Pemerintahan di Champa diserahkan kepda Ong Dhamatigrama yang
sudah tinggal beberapa lamanya di istana Angkor.
Mengingat factor keamanan, ia mendirikan kota baru Angkor Thom, kota
yang dikelilingi parit yang lebar, dibentengi dengan kuat. Untuk memasuki kota
itu ada lima jembatan yang harus
dilalui, melalui lima pintu gerbang. Di tengah-tengahnya terdapat bangunan
Indah Stupa BAyon. Jayawarman VII memeluk agama Budha + Mahayana. Ia meletakan
dasar pemujaan Budharaja, dengan pusatnya Stupa Yon, jayawarman VII adalah raja
yang besar tetapi pembangunan-pembangunan megah dan peperangan membuat rakyat
sengsaara. Dan hal ini akan melemahkan kerajaan Angkor.
Setelah Jayawarman meninggal tidak ada lagi raja yang kuat. Sementara
itu sejarah Khmer abad ke-13 tidaklah jelas, karena tidak ada prasasti yang
penting, sementara itu berita CIna tidak menyebut-nyebut keadaan Khmer. Sumber
utama ialah prasasti dari Champa dan Thai juga prasasti dari Kamboja sendiri
dari jaman kemudian.
Ada lima orang raja kemudian:
Jayawarman VIII (1243-1295). Pada masanya agama hindu tampil sengan
pengaruh kuat, sehingga pemujaan Budharaja dihapuskan. Sementara itu serangan
bangsa Thai tak dapat diatasinya, bahkan seorang puteri Jayawarman VIII dan
kemudian mendirikan kerajaan Sukhotai di lembah Suangi Menam daerah Khmer.
Kemudian salah seorang rajanya yang terkenal, rama kamheng malah memperluas
wilayahnya dengan merugikan Khmer. Seorang pemuka Thai leinnya bernama Mangrai
dapat menaklukan kerajaan Mon, Haripunjaya di lembah sungai Meping dan kemudian
mendirikan Bandar Ciengmai. Mangrai dan rana kengheng mengikat persaudaraan
dengan Khubilai Khan yang telah menaklukan kerajaan Thai lama, Tali atau Nancao
(1253).
Pada tahun 1296 memerintah
Indrawarman III. Hubungan dengan Cina membaik.Indrawarman agaknya berhasil menahan serangan bangsa Thai. Kedua raja
lainnya adalah
Indrajayawarman(1308-1327) dan kemudian Jayawarman parameswara (1327-?).
prameswara adalah raja Kamboja terakhir yang disebut-sebut prasasti. Tidak
banyak yang dapat diketahui tentang dia selain dia beragama Budha, bahas pali
menjadi bahsa resmi. Prasasti- prasasti sansekerta lenyap setelah Pameswara
ini. Salahsatu sebabnya mungkin karena raja itu memeluk agama Budha Hinayana
dim,ana bahsa Pali menjai bahasa resmi, dan sementara itu pemujaan dewaraja
berakhir pada masa itu.
Keruntuhan Angkor
Kelemahan pemerintahan memberikan kesempatan baik kepada bangsa Thai
untuk menguasai sebagian perbatasan sebelah barat Kamboja. Serangan bangsa Thai
mekin kuat setelah mereka mendirikan
kerajaan Ayuthia, pada tahun 1350. hal inijuga memberikan kesempatan kepada
bangsa Cham (Champa)
untuk menyerang perbatasan
sebelah timur.
Wilayah Angkor semakin menyusut sampai seluas seperti Kamboja sekarang. Yang paling menentukan bagi Angkor adalah serangan kerajaan Thai pada tahun 1430 terhadap ibu kota Angkor. Angkor jatuh pada tahun 1431 (karena adanya penghianatan dua orang pendeta Budha yang membelot kepihak lawan). Raja Dharmasoka tewas dalam serangan ini. Seorang raja Thai menduduki kahta kerajaan, tetapi tidak lama berkuasa sebab berhasil dibunuh putra mahkota Kamboja, Pohnha Yat. Ia kemudian diangkat menjadi raja. Pusat kerajaan dipindahkan ke basan sebelah timur sungai sungai Mekhong (1432) dan kemudian pada tahun 1434 dipindahkan lagi ke Phnom Penh. Kamboja masih dapat mencapai kebesarannya seperti dulu. Karakteristik jamanAngkor, yaitu kebiasaan mendirikan bangunan suci dalam ukuran besar dan megah tidak dilakukan lagi.
loading...